Sabtu, 28 November 2015

konsep seorang wirausaha

KEWIRAUSAHAAN

















Disusun Oleh :
1. Elfi Widya Haryanti (NPM : 53214490)
2. Rizky Amelia Putri (NPM : 59214670)
3. Vivianti Ayu Rizky (NPM : 5C214105)



Kelas : 2DF01
D3 BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEUANGAN



1. Pengertian dan Konsep Seorang Wirausaha

1.1 Pengertian Wirausaha
                Wirausaha berasal dari bahasa Perancis yaitu enterprenew yang berarti orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum memngetahui berapa harga barang itu akan dijual. Ada beberapa pengertian wirausaha menurut beberapa pandangan diantaranya adalah :
a.       Menurut pandangan seorang Businessman
“Wirausaha adalah ancaman, pesaing baru atau juga bisa seorang partner, pemasok, konsumen atau seorang yang bisa diajak bekerjasama.”
b.      Menurut pandangan seorang Ekonom
“Wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengorganisasi faktor-faktor produksi, alam, tenaga, modal, dan skill untuk tujuan produksi.”
c.       Menurut pandangan seorang Psikolog
“Wirausaha adalah seorang yang memiliki dorongan dari dalam untuk mencapai suatu tujuan, suka mengadakan eksperimen atau menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.”
d.      Menurut pandangan seorang pemodal
“Wirausaha seseorang yang menciptakan kesejahteraan buat orang lain yang menemukan cara-cara untuk menggunakan resources, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi masyarakat.”
e.      Menurut pandangan Gede Prama
“Wirausaha adalah orang-orang yang berani memaksa dirinya untuk menjadi pelayan bagi orang lain.”
1.2 Manfaat Wirausaha
                a. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran
                b. Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun, tetapi tidak melupakan perintah
                    agama
                c. Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, ekonomis,tidak berfoya-foya
                    dan tidak boros
                d. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat sebagai pribadi unggul yang patut diteladani
                e. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan
                    kemampuannya
1.3 Keuntungan dan Kelemahan Berwirausaha
                a. Keuntungan berwirausaha diantaranya :
                    1. Terbuka peluang untuk memperoleh peluang manfaat dan keuntungan secara maksimal
                    2. Terbuka peluang untuk memperlihatkan potensi wirausaha secara penuh
                    3. Terbuka peluang untuk membantu masyarakat di dalam usaha
                   4. Terbuka peluang untuk mencapai tujuan usaha yang dikehendaki

                b. Kelemahan berwirausaha diantaranya :
                      1. Bekerja keras dan waktunya sangat panjang
                      2. Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan resiko yang sangat besar
                      3. Tanggung jawabnya sangat besar

1.4 Karakteristik Wirausaha
                Karakteristik adalah sesuatu yang berhubungan dengan watak, perilaku, tabiat/sikap seseorang terhadap perjuangan hidup untuk mencapai tujuan lahir batin. Karakteristik wirausaha biasanya dapat dilihat pada waktu mereka berkomunikasi untuk mengumpulkan suatu informasi atau pada waktu menjalin hubungan dengan para relasi bisnisnya.
                Karakteristik yang perlu dimiliki seorang wirausaha, antara lain adalah :
1.       Disiplin
2.       Komitmen tinggi
3.       Jujur
4.       Kreatif dan inovatif
5.       Mandiri dan realistis
Selain hal-hal diatas, masih ada beberapa karakteristik yang harus dimiliki seorang
wirausaha, yaitu :
1.Berani menghadapi resiko
Richard Cantillon, orang yang menggunakan istilah entrepreneur di awal abad ke-18, mengatakan bahwa wirausaha adalah seseorang yang menanggung resiko. Wirausaha dalam mengambil tindakan hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, melainkan perhitungan yang matang.
2. Selalu mencari peluang
                Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan, serta sikap mental untuk merealisasikan tanggapan yang positif tersebut.

3. Memiliki jiwa kepemimpinan
                Kepemimpinan sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha untuk memimpin anak-anak buahnya atau pegawainya. Seseorang tidak akan bisa menjadi seorang wirausaha bila ia tidak bisa memimpin, baik memimpin diri sendiri maupun memimpin orang lain.
4. Berorientasi ke masa depan
                Seorang wirausaha haruslah mempunyai visi ke depan apa yang ia hendak lakukan. Sebuah usaha bukan didirikan hanya untuk sementara, tetapi untuk selamanya. Oleh sebab itu seorang wirausaha akan menyusun perencanaan (planning) dan strategi yang matang agar jelas langkah-langkah yang akan dilaksanakan. 













2. Pengertian dan Konsep Karakter Wirausaha di Indonesia dan di Mancanegara
     2.1 Karakteristik Pribadi Wirausaha
Sifat kepribadian wirausaha dipelajari guna mengetahui karakteristik perorangan yang   membedakan seorang wirausaha dan bukan wirausaha. David McCleland mengindikasikan ada korelasi positif antara tingkah laku orang yang memiliki motif prestasi tinggi dengan tingkah laku wirausaha.
Karakteristik orang-orang yang mempunyai motif prestasi tinggi adalah:
1. Memilih resiko “moderate” Dalam tindakannya dia memilih melakukan sesuatu yang ada tantangannya, namun dengan cukup kemungkinan untuk berhasil.
2. Mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatan-perbuatan. Artinya kecil sekali kecenderungan untuk mencari “kambing hitam” atas kegagalan atau kesalahan yang dilakukannya.
3. Mencari umpan balik (feed back) tentang perbuatan-perbuatannya.
4. Berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara baru.
Upaya untuk mengungkapkan karakteristik utama wirausaha juga dilakukan oleh para ahli dengan menggunakan teori letak kendali (locus of control) yang dikemukakan oleh J.B. Rotter. Teori letak kendali menggambarkan bagaimana meletakkan sebab dari suatu kejadian dalam hidupnya. Apakah sebab kejadian tersebut oleh faktor dalam dirinya dan dalam lingkup kendalinya atau faktor diluar kendalinya.
Dua kategori letak kendali menurut Rotter yaitu:
- Internal
Orang yang beranggapan bahwa dirinya mempunyai kendali atas apa yang akan dicapainya. Karakteristik ini sejalan dengan karakteristik wirausaha seperti lebih cepat mau menerima pembaharuan (inovasi).
- Eksternal
Orang yang beranggapan keberhasilan tidak semata tergantung pada usaha seseorang, melainkan juga oleh keberuntungan, nasib, atau ketergantungan pada pihak lain, karena adanya kekuatan besar disekeliling seseorang.
2.2 Perkembangan Wirausaha di Indonesia
"Jumlah wirausaha di Indonesia masih perlu digenjot karena dianggap masih sangat rendah sehingga tidak dapat mendukung tumbuhnya perekonomian di Indonesia," kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarifuddin Hasan saat berkunjung di Sulawesi Barat, Sabtu (26/2/2011).
Ia mengatakan, Pemerintah Indonesia menyadari bahwa dalam kegiatan Kewirausahaan di Indonesia akan meningkatkan efesiensi ekonomi. Melihat perbandingan jumlah wirausaha di negara maju dengan jumlah wirausaha di Indonesia, maka wajar jika ekonomi di Indonesia juga masih melambat.
Oleh karena itu, ia mengatakan, Pemerintah Indonesia sedang berfokus meningkatkan jumlah wirausaha agar dapat berperan dalam mendukung ekonomi negara agar lebih maju pada masa mendatang. "Generasi muda di semua daerah harus mengembangkan sektor kewirausahaan dengan mendorong mereka menjadi pengusaha dan mendapat dukungan pemerintah,"katanya. Ia mengatakan, masyarakat di Indonesia harus diubah agar tidak lagi menjadi pencari kerja, tetapi menyediakan lapangan kerja melalui kreasi dan kreativitas yang bermanfaat bagi ekonomi negara. Menurut dia, pemerintah juga akan mendukung program pengembangan kewirausahaan dengan memberikan bantuan modal kepada pelaku usaha, seperti kredit usaha rakyat melalui perbankan.
2.3 Perkembangan Wirausaha di Luar Negeri
Berbeda dengan keadaan Indonesia, jumlah wirausaha di luar negeri, seperti Amerika Serikat yang merupakan negara maju di dunia, mencapai sekitar 11 persen. Jumlah wirausaha di Singapura juga tinggi, mencapai 7 persen, dan di Malaysia mencapai 5 persen.
Hal ini dikarenakan kewirausahaan sesuai dengan keinginan gaya hidup orang Amerika yang menyukai kebebasan dan kemandirian yaitu ingin bebas memilih tempat mereka tinggal dan jam kerja yang mereka sukai. Meskipun keamanan keuangan tetap merupakan sasaran penting bagi hampir semua wirausahawan, tetapi banyak prioritas lain seperti lebih banyak waktu untuk keluarga dan teman, lebih banyak waktu senggang dan lebih besar kemampuan mengendalikan stress hubungan dengan kerja. Di luar negeri banyak universitas mempunyai suatu program khusus dalammempelajari bidang kewirausahaan, sehingga ada suatu embrio young entrepreneur. Peranan perguruan tinggi hanya sekedar menjadi fasilitator dalam memotivasi, mengarahkan dan penyedia sarana prasarana dalam mempersiapkan sarjana yang mempunyai motivasi kuat,keberanian, kemampuan serta karakter pendukung dalam mendirikan bisnis baru.
Peranan perguruan tinggi dalam memotivasi sarjananya menjadi wirausahawan muda sangatlah penting. Hal ini dilihat dari beberapa pembahasan bidang kewirausahaan yang telah dikemukakan diatas. Masalahnya adalah bagaimana pihak perguruan tinggi mampu melakukan peranannya dengan benar dan mampu menghasilkan sarjana yang siap berwirausaha. Peranan pihak perguruan tinggi dalam menyediakan suatu wadah yang memberikan kesempatan memulai usaha sejak masa kuliah sangatlah penting, sesuai dengan pendapat Thomas Zimmerer bahwa memulai bisnis, bisa pada saat masa kuliah berjalan, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana peranan perguruang tinggi dalam hal memotivasi mahasiswanya untuk tergabung dalam wadah tersebut. Karena tanpa memberikan gambaran secara jelas apa saja manfaat berwirausaha, maka besar kemungkinan para mahasiswa tidak ada yang termotivasi untuk memperdalam keterampilan berbisnisnya. Oleh karena itu, pihak perguruan tinggi juga perlu mengetahui faktor yang paling dominan memotivasi mahasiswa dalam berwirausaha. Hasil penelitian mengatakan bahwa ada 3 faktor paling dominan dalam memotivasi sarjana menjadi wirausahawan yaitu faktor kesempatan, faktor kebebasan, faktor kepuasan hidup. Ketiga faktor itulah yang membuat mereka menjadi wirausahawan.
Sedangkan di Indonesia, jika dibandingkan, kurikulum kewirausahaan di perguruan tinggi Indonesia jauh tertinggal dibandingkan dengan universitas-universitas terkemuka di Kanada, Amerika, dan Jepang. Di Jepang, misalnya, hasil kreasi mahasiswa tentang suatu produk dikembangkan dan didorong oleh penyelenggara perguruan tinggi dengan menghubungkannya pada lembaga keuangan (modal ventura) serta pasar yang akan menerima produk tersebut. Di Indonesia sebetulnya banyak mahasiswa yang menghasilkan inovasi baru, tapi sayangnya inovasi tersebut tidak berlanjut menjadi suatu produk atau jasa yang dapat dipasarkan dengan baik. Ini suatu indikasi belum adanya integrated link serta belum adanya jiwa dan semangat entrepreneurship pada penyelenggara perguruan tinggi.
3. Kondisi Wirausaha di Masyarakat
3.1 Kondisi Wirausaha di Indonesia
Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang stabil yaitu 6 % pertahun. Saat ini rasio kewirausahaan di indonesia adalah sebesar 1,56 % atau sejumlah 3744 juta wirausahawan. Peningkatan ini terjadi setelah Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) diluncurkan pada 2 februari 2011. Tingkat implementasi keberhasilan pelatihan wirausahawan baru 20 % dari 5.000 orang peserta pelatihan yang dilakukan pemerintah dan swasta sepanjang 2010.
Kegiatan wirausaha selama 2005-2009 memberi konstribusi 43,5 %. 44,3 % dari total permintaan tenaga kerja , yang berkembang fluktuatif dan meningkat rata-rata 2,9 % dalam periode tersebut. Kesempatan kerja dari total permintaan tenaga kerja, termasuk wirausaha sebesar 87,9% sampai dengan 93,4%. Ingin mencapai standar minimum 2 %, maka Indonesia setidaknya masih membutuhkan sekitar 4,2 juta entrepreneur baru.









Daftar Pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar